Corporate Supply Chain and Sustainability Dexa Group Anton Harjanto, menjelaskan dari sisi produksi pihaknya menggunakan teknologi canggih yang ramah lingkungan untuk mengekstrasi bahan-bahan alami sehingga bisa menghasilkan OMAI yang berkualitas tinggi.
"Kami menggunakan teknologi-teknologi baru seperti supercritical carbon dioxide extraction untuk mengekstrasi bahan aktif berkualitas tinggi yang aman, efisien, bersih, dan aman lingkungan," kata Anton usai acara malam Anugerah Ekonomi Hijau 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2025).
Tidak berhenti di sana, ia mengatakan untuk sumber energi yang digunakan dalam proses produksi obat tersebut juga sudah menggunakan energi terbarukan atau yang lebih ramah lingkungan. Misal sumber energi listrik dari panas surya dan gas alam.
"Kami juga menggunakan energi terbarukan seperti solar panel dan juga mengganti boiler yang berbasis solar dengan boiler yang berbasis gas alam, dan juga teknologi-teknologi terbaru lainnya yang lebih ramah lingkungan dalam produksi obat-obat kami," ucapnya.
Terakhir, Anton menjelaskan untuk menjaga produksi tetap ramah lingkungan lebih jauh, perusahaan sudah melakukan berbagai upaya dalam hal pengelolaan limbah sisa bahan-bahan alami yang digunakan agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk atau pakan ternak.
"Kami akan terus menggunakan obat modern asli Indonesia dalam inovasi-inovasi kami, termasuk mencari bahan-bahan aktif lainnya dari diversitas alam Indonesia kemudian dikonversi menjadi obat-obat yang aman, berkhasiat, berkualitas, dan halal. Selain itu limbah yang dihasilkan bisa diolah kembali menjadi pupuk atau pakan ternak," paparnya
Berkat capaian dalam mendorong produksi OMAI dan upayanya dalam mengurangi emisi karbon, Dexa Group mendapatkan Anugerah Ekonomi Hijau detikcom Apresiasi Inisiatif Green Pharmacy melalui Pengembangan Obat Modern Asli Indonesia.
"Penghargaan ini memotivasi kami Dexa Group untuk menghadirikan produk-produk kesehatan yang aman, berkhasiat, berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan expertise conclusional health, tidak hanya manusianya tapi juga alatnya," tegas Anton. (igo/hns)