Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Mohamad Agung mengatakan pihaknya telah menjalankan beberapa inisiatif dalam rangka penurunan emisi perusahaan. Mulai dari pembangunan pabrik amonium nitrat dan soda ash, penggunaan kendaraan listrik, hingga pemasangan PLTS Atap.Selain itu, pihaknya menyadari pentingnya aspek sumber daya manusia (SDM) agar target penurunan emisi 32% dapat tercapai di 2030.
"Kami berharap insan Pupuk Kaltim dapat menjadi motor penggerak, baik di tingkat perusahaan maupun komunitas masyarakat. Oleh karena itu, kami menginisiasi dan mendukung beberapa program seperti House of Future, serta program sukarelawan yang melibatkan karyawan," kata Agung dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025) malam.
Dalam jangka panjang, Pupuk Kaltim memiliki roadmap keberlanjutan perusahaan yang meliputi pembangunan pabrik amonium nitrat dan soda ash. Kedua pabrik ini akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan, yang selaras dengan prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG).
Di samping pembangunan pabrik, Pupuk Kaltim memiliki program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN bersama Pupuk Indonesia selaku induk usaha. Fokus MAKMUR adalah pendampingan petani, terutama untuk pemupukan presisi dan efisien.
"Praktik ini dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan mencegah emisi karbon dari deforestasi karena pembukaan lahan baru. Praktik ini tak hanya dapat mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pertanian yang ramah lingkungan," imbuh dia.
Dalam Anugerah Ekonomi Hijau, Pupuk Kaltim mendapatkan penghargaan demgan kategori Kontribusi dalam Pembangunan Berkelanjutan Industri Petrokimia. Agung berharap dengan penghargaan ini dapat menjadi penyemangat buat Pupuk Kaltim.
"Kami berterima kasih atas penghargaan yang diberikan Detik.com kepada Pupuk Kaltim dalam ajang Anugerah Ekonomi Hijau. Apresiasi ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berinovasi kedepannya, baik melalui hilirisasi, diversifikasi produk yang lebih ramah lingkungan, penerapan operasional hijau, dan juga penguatan sumber daya manusia (SDM). Ke depan, Pupuk Kaltim akan tetap konsisten menjalankan mandat sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, pada pertanian, lingkungan dan masyarakat Indonesia," tambah Agung. (rea/hns)