Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan, pihaknya secara besar-besaran melakukan pengalihan bahan bakar pembangkit listriknya ke bahan bakar yang harganya paling murah, yaitu batu bara.
Memang, dari efisiensi ini, pasti banyak pengusaha pemasok BBM ke PLN yang tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan. Namun, ujar Sofyan, efisiensi ini harus dilakukan, sehingga PLN bisa menekan harga atau tarif listriknya kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan mengatakan, dirinya tidak pernah berniat untuk membunuh pengusaha. Namun dia ingin menjadi mitra yang baik bagi tiap pengusaha yang berhubungan dengan PLN.
"Saya dulu bankir. Bankir tidak pernah membunuh pengusaha, tapi bermitra dengan pengusaha. Kami hari ini berhitung yang layak. Karena yang paling layak bagi masyarakat yaitu tarif. Efisiensi Rp 36 triliun ikut menurunkan tarif kepada masyarakat," jelas Sofyan.
Pada kesempatan itu, Sofyan memperlihatkan grafik-grafik yang memperlihatkan tren pengurangan tarif listrik saat ini, akibat efisiensi yang dia lakukan dengan pemindahan bahan bakar yang lebih murah tersebut.
"(Penurunan) ini terjadi mulai Januari. Ini setelah di beberapa daerah seperti Sumatera dan Denpasar kami memindahkan BBM ke PLTU (batu bara)," tutur Sofyan.
"PLTU paling murah, setelah itu PLTA. Meski harga minyak turun, tetap lebih murah PLTU," kata Sofyan.
Untuk batu bara, mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini juga mengatakan, dia memastikan harga batu bara yang didapat PLN adalah layak dan tidak kemahalan.
Meski begitu, Sofyan mengatakan, penggunaan BBM untuk listrik melalui genset tetap tidak bisa dihindari. Ini terutama untuk menerangi pulau-pulau terluar yang belum mendapatkan listrik.
Struktur penggunaan energi BBM pada pembangkit PLN saat ini adalah 10% dari total. Jumlah ini turun dibandingkan 2012 lalu yang sebesar 20%.
Dari efisiensi Rp 36 triliun ini, Sofyan mengatakan, PLN bisa memberikan kenaikan gaji dan sedikit bonus bagi 126.000 karyawan PLN. Jumlahnya memang tidak terlalu besar, di bawah 10% dari nilai efisiensi tersebut. (wdl/hns)