Mengejutkan memang, listrik dari tenaga matahari di negara ini sangat murah, bahkan bisa dibilang termurah di dunia. Harganya hanya 2,99 sen per killowatt hour (kwh). Jauh dibandingkan Indonesia yang angkanya 14 sen per kwh.
Awal pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengutus Menteri ESDM Ignasius Jonan ke Abu Dhabi untuk melihat dan mempelajari kenapa listrik energi matahari di negeri kaya minyak tersebut bisa sangat murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel |
Perusahaan ini memiliki kota yang menjadi proyek percontohan pengembangan energi terbarukan bernama Masdar City. Di kota pintar ini, Masdar mengembangkan teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Salah satu keunggulannya adalah sumber energi listrik mataharinya.
Harga listrik dari pembangkit listrik tenaga surya yang dihasilkan di kota ini murah, yaitu 2,99 sen per kwh.
Saat bertemu dengan Jonan, Al Rahami menjelaskan kenapa listrik energi matahari tersebut bisa murah. Salah satunya adalah insentif pajak 0%. Di UEA, impor barang teknologi untuk pengembangan energi terbarukan bebas pajak dan bea masuk. Selain itu dia juga menyebutkan adanya pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk perusahaan pengembang energi terbarukan.
Tak hanya itu, proyek pengembangan energi tak dihadang oleh masalah pembebasan lahan. Karena lahan di UEA ini semua dimiliki oleh kerajaan. Bila melihat semua faktor tadi, banyak struktur biaya produksi yang bisa dihemat.
Tambah lagi, bunga pinjaman atau kredit di UEA sangat murah, hanya berkisar 3%. Bayangkan dengan bunga kredit di Indonesia yang bisa di atas 10% pada saat ini.
Melihat kondisi ini, Jonan menyadari memang harga listrik energi matahari di Indonesia sangat sulit seperti di UEA, yaitu 2,99 sen per kwh. Namun, masih banyak efisiensi yang bisa dilakukan. Sehingga setidaknya harga listrik energi matahari di Indonesia bisa lebih murah dari saat ini 14 sen per kwh.
Menteri ESDM Ignasius Jonan di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel |
"Coba dibayangkan kalau harganya 2 kali dari di sini (UEA) saja tetap lebih murah. Jadi coba dilihat apa saja yang bisa diefisienkan," kata Jonan ditemui di Abu Dhabi, Senin (16/1/2017).
Masdar sendiri lewat CEO-nya, menyatakan minatnya langsung kepada Jonan untuk berinvestasi mengembangkan listrik energi matahari di Indonesia. Apa jawaban Jonan?
"Kalau dia (Masdar) bisa menyediakan listrik matahari dengan harga 6 sen per kwh, saya langsung akan teken persetujuan mereka untuk investasi," tegas Jonan.
Jonan mengundang Masdar untuk melihat kondisi di Indonesia dan seperti apa penawaran investasi yang nanti akan mereka ajukan.
Pengembangan energi terbarukan di dunia berkembang pesat. Negara-negara maju dan juga negara kaya minyak di Timur Tengah, semua berlomba mengembangan teknologi energi ramah lingkungan ini.
Semakin canggih teknologi, maka harga listriknya akan makin murah. Bahkan ke depan, tarif energi terbarukan ini akan terus bersaing sengan energi fosil yang konvensional seperti minyak, gas, dan batu bara.
Jonan meminta jajarannya di Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, untuk menindaklanjuti hasil kunjungan ke Abi Dhabi tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menugaskan Jonan sebagai Menteri ESDM untuk melakukan efisiensi di sektor energi, khususnya listrik.
Masdar City di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel |
Pemerintah ingin seluruh rakyat Indonesia memiliki listrik di 2019, dan harganya murah. Efisiensi harus dilakukan sehingga harga listrik bisa terjangkau oleh rakyat.
Saat ini, lanjut Jonan, ada 2.500 desa di Indonesia belum teraliri listrik. Kemudian ada 10.000 desa yang listriknya belum teraliri 24 jam.
Semoga seluruh rakyat Indonesia bisa merdeka dari kegelapan dan mendapatkan listrik.
(dnl/ang)












































Menteri ESDM Ignasius Jonan di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel
Menteri ESDM Ignasius Jonan di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel
Masdar City di Abu Dhabi. Foto: Wahyu Daniel