Wakil Menteri ESDM ini mengaku tak mengetahui latar belakang penyegelan tersebut. Saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kunjungan kerja di Iran.
"Enggak tahu saya, saya baru pulang dari Iran," kata Arcandra, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kantor yang disegel itu ada 3, yang disegel kan ada Pak Edwin (Edwin Hidayat Abdullah), Pak Tanri Abeng," ucapnya.
Sampai saat ini, Arcandra belum bertemu dengan para pengurus FSPPB yang menyegel ruangannya. "Enggak tahu, saya belum ke sana," tutupnya.
Menurut informasi yang beredar, FSPPB menyegel ruangan para komisaris Pertamina terkait kisruh yang berujung pada pencopotan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dan Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, pada Februari lalu.
Jajaran komisaris dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kisruh tersebut. Sebab, jabatan Wakil Direktur Utama merupakan usulan dari Dewan Komisaris. Akibatnya ada 'matahari kembar' di tubuh Pertamina. (mca/mca)