"Yang kita tuju itu dua-duanya (keadilan dan fiskal). Adil karena yang mampu tidak perlu disubsidi. Pembatasan BBM bersubsidi ini memenuhi keduanya," ujar Hatta saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (4/1/2011).
Menurut Hatta, pembatasan BBM bersubsidi ini berbeda dengan menaikkan harga BBM. Pasalnya, dengan menaikkan harga BBM, hanya bisa menyelamatkan sisi fiskal tanpa memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diungkapkan Hatta, mengingat ada beberapa pihak lebih mendukung pemerintah untuk menaikkan harga BBM guna mempermudah implementasi di lapangan.
"Ada yang mendorong kita untuk menaikkan harga, tapi ada perbedaan antara menaikkan harga BBM dengan pembatasan antara yang berhak menerima subsidi dan yang tidak berhak," ujarnya.
Hatta menilai dengan diberlakukannya pembatasan BBM Bersubsidi maka akan terjadi selektifitas antara masyarakat yang mampu membeli BBM non-subsidi dengan yang perlu disubsidi. Namun Hatta melanjutkan, hal ini masih harus disosialiasikan dengan DPR.
"Pada bulan Maret nanti, Menteri ESDM dijadwalkan akan menghadap DPR untuk menyampaikan kajian sosial-ekonomi dari kebijakan ini," tandasnya.
(nia/ang)











































