Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan telah terjadi lonjakan konsumsi BBM Premium di bulan Januari menyusul harga BBM Pertamax yang bulan ini sudah dua kali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 7.850 per liter.
Demikian disampaikan oleh kepala BPH Migas, Tubagus Haryono ketika dihubungi oleh detikFinance, Jakarta (25/1/2011).
"Saya belum bisa memberi angka, karena data lengkapnya untuk saat ini belum masuk. Namun ada kenaikan konsumsi," kata Tubagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, untuk sekarang ini saya belum ada laporannya. Kalau sudah ada nanti saya kasih tahu. Tapi kecenderingan beralih ke Premium memang lagi ada, hanya laporannya saja belum," ucapnya sekali lagi.
Terkait adanya peningkatan BBM Premium untuk bulan ini, pihak Pertamina menyatakan bahwa stok Premium yang dimiliki Pertamina masih aman dan cukup.
"Stok Premium masih aman kok sampai saat ini dan untuk pendistribusiannya juga sudah diatur berdasarkan kuota. Tapi kalau terkait angka peningkatan konsumsi Premium lebih baik tanya Pak Tiko saja, saya tidak hafal angkanya," ujar Harun kepada detikFinance.
Harun menjelaskan, bahwa stok Premium yang dimiliki Pertamina untuk saat ini adalah kisaran 1,4 juta KL. "Untuk minggu ini, kita masih punya Premium sekitar 1,4 juta KL. Jumlah itu cukup sampai 18-20 harian ke depan stoknya," jelasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, dengan adanya perbedaan harga yang semakin melebar antara BBM Premium (Subsidi) dan Pertamax (Non-subsidi) membuat khawatir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh.
Dirinya sempat mengatakan, bahwa dengan adanya hal tesebut dapat menimbulkan kecenderungan peningkatan konsumsi Premium. Sejauh ini, dirinya mengaku sudah memberi instruksi terkait peningkatan intensifitas pengawasan distribusi BBM kepada BPH Migas serta Pertamina.
(nrs/ang)











































