Ledakan Elpiji Nongol Lagi, Pengoplos Jadi Kambing Hitam

Ledakan Elpiji Nongol Lagi, Pengoplos Jadi Kambing Hitam

- detikFinance
Selasa, 08 Mar 2011 15:22 WIB
Jakarta - Belakangan ini beberapa kasus terbakarnya tabung elpiji 3 kg kembali muncul. Para produsen tabung berpendapat kejadian itu tidak terlepas dari praktik pengoplosan yang kerap terjadi.

"Satu dua hari ini ramai berita kebakaran tabung elpiji lagi, saya khawatir ini oplosan karena selisih harga (elipij 12 kg dengan 3 kg). Selama selisih harga itu ada, kemungkinan pengoplosan itu selalu ada," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Tabung Baja (Asitab) Tjiptadi kepada detikFinance, Selasa (8/3/2011)
Tjiptadi mengatakan mencari uang dengan cara mengoplos tabung gas elipiji sangat gampang dan menggiurkan. Dalam beberapa kasus, pelaku mengaku dapat meraup keuntungan hingga Rp 4 miliar hanya dalam waktu satu bulan.

"Belakangan ini saya baca, muncul ada beberapa kasus (elpiji terbakar). Ada kejadian itu, apalagi sosialisasi berhenti, orang akan lupa kalau sudah kendur saya khawatir, apalagi masyarakat level bawah," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sampai saat ini ia belum menerima data pasti terkait kasus elpiji yang terbakar belakangan ini. Ia berencana akan mencari tahu lokasi-lokasi tersebut untuk lebih memastikan apa penyebab kebakaran tabung tersebut.

Menurutnya berdasarkan hasil kesimpulan maraknya kasus tabung elpiji terbakar tahun lalu, lebih banyak faktor dampak pengoplosan tabung karena rusaknya valve dan bocornya selang, regulator.
Ia menegaskan tabung elpiji tidak bisa meledak, untuk tabung yang bocor biasanya sudah tersaring di stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE).

"Sebelumnya pihak polisi sendiri di DPR mengatakan bahwa tabung meledak tak ditemukan," katanya.
(hen/dnl)

Hide Ads