Kesembilan WKP ini masih menunggu proses negosiasi PPA (Power Purchase Agreement/perjanjian jual beli listrik) serta penugasan pembelian listrik dari pemerintah ke PLN.
Demikian disampaikan oleh Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan (EBT) PT PLN, Mochammad Sofyan seusai acara diskusi bulanan Geo Energi di hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (17/3/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, Sofyan menjelaskan 3 WKP yang menunggu proses PPA adalah WKP Rajabasa, WKP Muaralaboh, dan WKP Sokoria. Sementara 6 WKP yang masih menunggu penugasan dari peraturan Menteri ESDM adalah WKP Jaboi, Cisolok, Tampomas, Tangkuban Perahu I, Ungaran, dan Jailolo.
"Yang tiga WKP itu saya harap bisa selesai dengan cepat negosiasinya. Untuk yang Rajabasa dan Muaralaboh kan pengembangnya dari Supreme Energy. Untuk yang di Sokoria pengembangnya Bakrie," jelas Sofyan.
Untuk 3 WKP tersebut, Sofyan belum bisa mengatakan waktu pasti penandatanganan PPA. Saat ini masih dibahas term and condition terkait negosiasi tersebut. "Kita masih negosiasikan beberapa item terkait penjaminan, pembangunan transmisi, dan beberapa yang masih negotiable. Saya belum bisa katakan," tukas Sofyan.
"Untuk kapasitasnya, yang di Rajabasa dan Muaralaboh itu lumayan besar. Masing-masingnya berkisar 200 MW. Hanya yang di Sokoria saja kecil, cuma 5 MW. Sedangkan, 6 WKP lain kita tinggal menunggu penugasan dari Permen saja. Namun IUP untuk 6 WKP tersebut sudah ada," tambah Sofyan.
Seperti diketahui, pada 11 Maret lalu pihak PLN telah menandatangani 6 WKP untuk pengembangan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Dari 6 WKP yang sudah diteken tersebut, 5 WKP dikembangkan oleh Pertamina Hulu Energy, sedangkan 1 WKP dikembangkan oleh swasta (IPP/Independent Power Producer-Pembangkit Listrik Swasta).
Sedangkan, 9 WKP yang dikabarkan siap digarap ini keseluruhannya akan dikembangkan oleh pihak swasta.
(nrs/dnl)