Stok Migas Terbatas, RI Sulit Kirim Bantuan ke Jepang

Stok Migas Terbatas, RI Sulit Kirim Bantuan ke Jepang

Akhmad Nurismarsyah - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2011 19:02 WIB
Stok Migas Terbatas, RI Sulit Kirim Bantuan ke Jepang
Jakarta - Pemerintah perlu mempertimbangkan bantuan pasokan migas ke Jepang menyusul krisis nuklir akibat gempa dan tsunami sehingga pasokan energi di negeri Sakura tersebut berkurang. Pasalnya stok migas dalam negeri pun terbatas.
 
Kepala Divisi Humas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Gde Pradnyana mengatakan, pihaknya selaku pelaksana kebijakan pemerintah sudah siap dan tinggal melaksanakan saja keputusan dari pemerintah.

"Kami pada dasarnya adalah pelaksana kebijakan pemerintah saja kan, Kalau pemerintah ada kebijakan seperti itu ya kita tinggal laksnakan saja,"terangnya kepada detikFinance, Jakarta (17/3/2011).

"Saya kira pemerintah juga sudah tahu posisinya kita kan, kita kan juga dalam keadaan membutuhkan pasokan untuk dalam negeri. Selain itu, kita juga tidak bisa mengurangi komitmen pasokan yang ada," kata Gde.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah harus memperhitungkan itu, antara kebutuhan domestik dan kebutuhan bantuan bilateral (pasokan migas untuk Jepang),"tambahnya.

Walaupun Indonesia sendiri masih membutuhkan pasokan migas yang ada. Namun, Gde menyampaikan bahwa sampai saat ini, jika pemerintah ada komitmen untuk membantu Jepang terkait krisis nuklir yang terjadi di sana, pihak BP Migas hanya tinggal menunggu arahan saja.

"Untuk perkiraan pasokan yang mereka minta, saya tidak bisa berkomentar. Masalahnya kita juga butuh. Yang tahu berapa yang dibutuhkan pasti pemerintah Jepang sendiri. Untuk berapa pasokan (migas) yang kita punya, saya kira tidak banyak yang kita punya,"ucap Gde.

Seperti diketahui, hari ini, Kamis (17/3/2011), Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Makiko  Kikuta langsung menemui Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Hotel Borobudur Jakarta. Dirinya mengakui, sejak terjadinya gempa dan tsunami, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di negara itu rusak  parah. Akibatnya, saat ini Jepang kekurangan pasokan listrik.
 
"Akibat Tsunami dan gempa, PLTN rusak dan terjadi kekurangan listrik secara besar-besaran karena terjadi kekurangan listrik Jepang melakukan  penghematan listrik secara berencana," ujar Makiko usai bertemu Hatta.

Makiko  menyatakan kebutuhan listrik untuk negaranya sebesar jumlah listrik untuk seluruh Pulau Jawa. Oleh karena itu, dia menyampaikan pemerintah Indonesia dapat memberikan bantuan berupa tambahan energi berupa gas  alam dan minyak bumi.

"Saya meminta kepada Hatta agar pemerintah  memberikan tambahan energi dan gas alam cair serta minyak bumi kepada  Jepang," ujarnya.

Permintaan tersebut, lanjut Makiko, telah  disampaikan kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa. "Pak Hatta telah  menyampaikan beliau menanggapi secara serius terhadapi permintaan saya.  Kita mengharapkan bantuan LNG (gas alam cair) dan minyak bumi,"  tegasnya.

(nrs/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads