PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menggandeng PT PLN (Persero) untuk suplai listrik di proyek FeNi Halmahera selama 30 tahun. PLN akan membangun pembangkit listrik berdaya 260 MW khusus untuk Antam.
Seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (18/3/2011), Kebutuhan listrik bagi pengoperasian pabrik pengolahan bijih nikel menjadi feronikel tersebut diperkirakan sebesar 260 MW.
Untuk memenuhi suplai listrik pabrik tersebut, PLN berencana untuk melakukan pembiayaan, pembangunan dan pengoperasian pembangkit baru dengan kapasitas terpasang 260 MW yang khusus dioperasikan untuk menyuplai listrik bagi keperluan pabrik feronikel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Model bisnis jual beli listrik antara PLN dengan Antam ini, tergolong model baru. Biasanya dalam setiap transaksi jual beli untuk memenuhi kebutuhan listrik kalangan industri, PLN akan menyediakan suplai listriknya yang berasal dari pembangkit yang telah tersedia (existing).
Kali ini, PLN akan membangun pembangkit baru yang khusus dioperasikan untuk mensuplai listrik bagi industri pertambangan yang akan dikembangkan Antam di wilayah timur Indonesia itu.
Ke depan, selain industri pertambangan, PLN juga akan mengembangkan pembangunan pembangkit listrik yang secara khusus dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi dunia industri.
Penandatanganan kerjasama dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, hari ini oleh Dirut Antam Alwinsyah Lubis dan Dirut PLN Dahlan Iskan disaksikan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar
Pada kesempatan yang sama, Antam juga melakukan kerjasama dengan PT Hutama Karya (HK) meliputi pembangunan kawasan hunian beserta fasilitas pendukung (townsite) untuk kawasan pertambangan Antam di Tanjung Buli, Halmahera Timur.
Kerjasama ini meliputi konsep perencanaan, strategi investasi, bentuk kolaborasi dengan mitra strategis, rencana kerja pembangunan hingga pengelolaan (estate management).
(ang/qom)











































