"Dalam hitungan di atas kertas diduga potensi arus laut di wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6.000 MW," kata Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT pada Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB di kantor Puslitbang PLN.
Pernyataan Erwandi dikutip dari situs PLN, Selasa (26/4/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila dari 1 Selat tadi dapat dipanen energi sebesar 300 MW dengan dengan asumsi jumlah turbin 100 buah masing-masing sebesar 3 MW (turbine farm), maka bisa dihasilkan energi listrik hingga 3.000 MW," katanya.
Erwandi juga menjelaskan sebelumnya, arus laut yang berpotensi menghasilkan listrik tersebut dikarenakan adanya pasang surut yang diakibatkan oleh interaksi bumi, bulan, dan matahari. "Selain itu, juga disebabkan oleh Arus Geostropik karena gaya Coriolis akibat rotasi bumi serta perbedaan salinity, suhu, dan density," terangnya.
"Di Indonesia, terjadinya arus laut lebih dominan diakibatkan oleh pasang surut. Aliran arus laut (karena pasang surut) atau arus sungai menyimpan energi hidro-kinetik yang dapat dikonversi menjadi daya listrik. Besarnya daya listrik bergantung pada densitas fluida, penampang aliran, dan kecepatan alirannya," ujar Erwandi.
Menurutnya Indonesia masih punya banyak selat yang belum dapat terdeteksi potensi arus lautnya, demikian juga halnya dengan aliran sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut.
Karena itu Indonesia memiliki potensi listrik dari arus laut hingga 6.000 MW.
(nrs/dnl)