Demikian disampaikan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam Seminar dan Pameran Indo Solar-Wind 2011 yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta (11/5/2011).
"Karena saat ini BBM mahal (harganya), makanya komponen untuk pengembangan energi alternatif masih mahal juga. Kita ingin perkuat penunjang untuk komponennya," kata Darwin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UU Energi memang memungkinkan untuk mengembangkan insentif. Kami masih dalam tahap rumusan yang lebih strategis. Itulah yang akan kita wujudkan sebagai bentuk insentif kita," katanya.
"Jangan terus mengimpor. Sudah banyak perusahaan nasional yang berposisi (di bidang energi terbarukan)," timpalnya sekali lagi.
Seperti diketahui pemerintah memiliki visi 25/25 terkait pemanfaatan energi, di mana diusahakan pula adanya konservasi dan diversifikasi energi. Kedua hal tersebut bermuara pada penekanan laju pemanfaatan energi nasional (untuk BBM) dan penerapan energi baru terbarukan.
Darwin, terkait hal tersebut menyampaikan, khususnya bagi pemanfaatan energi matahari dan angin, di mana selain memenuhi pemenuhan energi nasional, ternyata juga sangat cocok untuk diterapkan di daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
"Pengembangan solar cell (energi matagari) dan wind energy (energi angin) menjadi penting. Meningat kendala yang ada selama ini (untuk penyebaran listrik) adalah kontur dan persebaran alam," ucap Darwin.
Menurutnya, melalui dua jenis energi terbarukan ini, sangat berperan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia.
(nrs/dnl)