Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Banyumas Anton Wahyono mengatakan untuk memanfaatkan potensi panas bumi tersebut, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang berada di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah. Proyek ini akan segera dibangun oleh dua perusahaan pemenang tender pembangunan proyek PLTPB.
"Lereng Gunung Slamet yang meliputi lima kabupaten menyimpan potensi panas bumi mencapai 220 megawatt (MW) dengan total investasi sebesar Rp 6 triliun. Dua perusahaan pemenang tender proyek PLTPB tersebut dimenangkan oleh dua perusahaan, yaitu PT Spring Energy dan PT Tri Energy. Dan kemungkinan eksplorasi tersebut akan dimulai pada bulan Juni 2011," katanya kepada wartawan, Rabu (11/5/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek Pembangunan PLTPB akan dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap awal biasanya 55 megawatt atau 110 megawatt. Sedangkan total kapasitas di lereng Gunung Slamet mencapai 220 megawatt yang meliputi lima kabupaten," jelasnya.
Dia menambahkan, izin Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) telah diajukan ke Menteri ESDM termasuk kerja sama menggunakan areal hutan di wilayah setempat.
"Pengajuan hingga turunnya izin sudah dilakukan dan memerlukan waktu hingga enam bulan," tambahnya.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi (geothermal) terbesar di dunia, namun pemanfaatannya masih rendah. Hingga kini Indonesia baru memanfaatkan sekitar 1.198 megawatt atau sekitar 4% dari potensi panas bumi nasional yang mencapai 27.000 megawatt.
(hen/hen)