Hal tersebut diutarakan oleh Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono kepada detikFinance, Jakarta (14/5/2011).
"BBM Bersubsidi, terutama Solar paling banyak disalahgunakan," ujar Tubagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketimbang Premium, Solar lebih parah. Solar sudah dijarah," ungkapnya.
BPH Migas sendiri memperkirakan, penyalahgunaan BBM jenis solar ini ditengarai untuk dijual lagi ke industri oleh para pelaku penyelewengan dengan harga lebih murah ketimbang harga keekonomian yang harus dibeli industri.
"Maka itu, kita akan super ketat mengawasi tindakan-tindakan ini, jadi bukan hanya di satu wilayah saja. Karena ini kan kontrolnya susah sekali," ujar Tubagus.
Tubagus menilai, aksi penyalahgunaan tersebut memunkgkinkan terjadinya kelebihan konsumsi Solar dari Januari-April 2011 yang melebihi 5% dari kuota yang sudah ditetapkan.
"Memang, ini kan tidak ada aturan yang melarang orang untuk membeli bahan bakar berkali-kali, maka itu kita berusaha mengoptimalkan pengawasan lagi. Kalau ini (penyalahgunaan) bisa ditekan, maka kita tidak perlu lagi meminta penambahan kuota," ujar Tubagus.
(nrs/ang)











































