"Kami membangun laboratorium ini untuk membantu pengusaha dalam mendapatkan hasil analisis laboratorium yang akurat dengan menghemat waktu dan biaya. Perusahaan juga mendapat kemudahan untuk memperoleh hasil uji analisis laboratorium dengan cepat," kata Direktur Utama Sucofindo Arief Safari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/6/2011)
Ia menjelaskan, selama ini uji analisis coking coal dilakukan di laboratorium Australia dan China. Adanya lab baru ini akan menghemat biaya dan jarak para pengusaha pengguna jasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sucofindo merencanakan untuk terus mengembangkan bisnis dan jasa yang dimilikinya, saat ini kami tengah menyiapkan jasa disektor hulu. Kedepannya akan mengembangkan bisnis terintegrasi dari hulu hingga ke hilir," katanya.
Mengenai coking coal merupakan jenis batubara yang dapat digunakan untuk memproduksi kokas sebagai reduktor dalam proses produksi baja dan besi. Kebutuhan terhadap coking coal terus bertambah apalagi produksi baja mentah global pada tiga bulan pertama 2011 tembus 372 juta ton atau tumbuh 8,8%. Menyebabkan permintaan ekspor coking coal dari dalam negeri terus meningkat.
(hen/ang)