Pada perdagangan Rabu (22/6/2011), kontrak utama minyak light West Texas Intermediate (WTI) melonjak 1,24 dolar menjadi US$ 95,41 per barel. Minyak Brent untuk pengiriman Agustus juga melonjak 3,26 dolar menjadi US$ 114,21 per barel.
"Kami melihat penurunan cadangan minyak mentah dan permintaan bensin tidak terlalu buruk. Itulah kenapa kita melihat reli harga," ujar Matt Smith, analis dari Summit Energy seperti dikutip dari AFP, Kamis (23/6/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Federal Open Market Committee (FOMC) dalam pertemuannya selama 2 hari secara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga rendah di kisaran 0-0,25%, sekaligus mempertahankan kebijakan pembelian obligasi US$ 600 miliar yang akan berakhir 30 Juni.
FOMC mengatakan, pelemahan ekonomi itu sebagian berhubungan dengan faktor yang sifatnya sementara, seperti tingginya harga makanan dan energi yang menggerus daya beli konsumen serta gangguan rantai suplai akibat gempa dan tsunami di Jepang.
Harga naik setelah keluarnya laporan dari Departemen Energi AS yang menunjukkan permintaan minyak AS lebih kuat dari yang diantisipasi. Sementara cadangan minyak mentah turun 1,7 juta barel pada pekan yang berakhir 17 Juni. Departemen Energi AS juga memperkirakan penurunan lebih lanjut hingga 800.000 barel.
Cadangan bensin juga turun 500.000 barel, bertentangan dengan proyeksi kenaikan cadangan sebesar 800.000 barel. Cadangan bensin dipantau ketat menjelang puncak permintaan di masa liburan musim panas di AS.
(qom/qom)











































