Menteri BUMN: Belum Ada Opsi Kenaikan Tarif Listrik

Menteri BUMN: Belum Ada Opsi Kenaikan Tarif Listrik

- detikFinance
Senin, 27 Jun 2011 10:40 WIB
Jakarta - Pemerintah mengaku belum memiliki opsi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) meskipun anggaran subsidi listrik bakal terus membengkak. Ke depan, efisiensi di tubuh PT PLN (Persero) akan ditingkatkan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Mustafa ketika ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (27/6/2011).

"Kita dalam pembahasan ini akan mengerucut pada titik temu yang saya belum bisa perkirakan akan bermuara ke penambahan subsisi atau kenaikan TDL. Tapi sedemikian jauh ini belum ada opsi kenaikan TDL," jelas Mustafa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara soal permintaan DPR agar PLN menurunkan margin dari 8% menjadi 7% di 2012, Mustafa mengatakan itu akan menambah besara subsidi listrik yang harus disuntikkan pemerintah ke PLN.

Menurut Mustafa, setuap penurunan margin PLN sebesar 1% maka akan ada penambahan besaran subsidi sebesar Rp 15 triliun.

"Betul,penambahan Rp 15 triliun. Berdasarkan itu kita akan kalkukalsi sekarang efisiensi operasional dan penghematan bahan bakar," imbuhnya.

Karena itu, penurunan margin PLN menjadi 7% ini belum diputuskan. Pemerintah masih akan mencari jalan lain untuk menyelesaikan soal tingginya angka subsidi tersebut. "Ya memang kita harus cari titik komprominya," jelasnya.

Saat ini pemerintah akan mengusahakan agar PLN bisa mendapatkan pasokan gas yang cukup untuk menggantikan penggunaan BBM yang membuat biaya operasional PLN meningkat.

Padahal sebelumnya, Kementerian Keuangan menyatakan ada rencana pemerintah untuk menaikkan TDL sebesar 10-15% di 2012. Kenaikan TDL ini bakal menghemat anggaran subsidi sekitar Rp 15 triliun.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dan Komisi VII DPR sebelumnya juga sepakat memangkas marjin listrik PLN dari 8% menjadi 7% di 2012. Dan subsidi listrik tahun depan disepakati maksimal Rp 55 triliun.


(dnl/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads