Demikian disampaikan Kepala BP Migas, R. Priyono di kantornya, Jakarta, Selasa (28/6/2011).
"MoU ini diharapkan jadi payung pertukaran pengalaman bisnis gas di Indonesia," singkatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin bahwa JBIC dengan pengalaman investasi jangka panjangnya di Indonesia bisa memberi peranan penting untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki industri hulu migas dalam bentuk pendanaan," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Keuangan Asia Pasifik JBIC, Nobuyuki Higashi, menyampaikan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara dalam hal penguatan kapasotas total pasokan gas alam Indonesia.
Selain itu, Priyono kembali melanjutkan, dengan adanya deklarasi dengan Sumitomo dan Mitsui diharapkan ada pengembangan yang lebih lanjut bagi BBM marginal dan pasokan gas untuk kelistrikan.
"Mitsui itu nanti mengembangkan BBM Marine yang sangat kecil. Dengan Sumitomo adalah fokus untuk pengembangan gas pada kelistrikan. Nantinya BP Migas akan join pada proyek-proyek tersebut," ungkap Priyono.
Dia juga berharap dengan adanya MoU dan DoC tersebut akan ada pengembangan kapasitas gas nasional, sumber daya manusia, dan sebagainya.
(nrs/dnl)











































