"Langkah kongkret (mengatasi kesulitan premium), belum ada yang terbaru," kata Asisten Manager External Relation Pertamina BBM Retail Region VI Kalimantan Timur Bambang Irianto kepada detikFinance, Selasa (12/7/2011) siang WITA.
Bambang mengakui, kesulitan warga Berau memperoleh BBM premium. Menurutnya, tidak ada perubahan suplai premium bagi masyarakat Kabupaten Berau, yang berada di wilayah utara Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan keluarnya ya tidak ada yang berubah. Masih kita datangkan dari Tarakan," sebut Bambang.
Namun demikian, menurut Bambang rencana pengoperasian Jobber atau depot mini BBM di Berau, diperkirakan akan mampu memecahkan persoalan premium.
"Pengoperasian Jobber oleh swasta baru rencana. Itu yang bisa dilakukan untuk mengurai antrean panjang di SPBU," sebut Bambang.
Dihubungi terpisah, kelangkaan premium seperti diutarakan warga Tanjung, Kabupaten Berau, Edi Syafruddin, menjadi persoalan pelik masyarakat Berau.
"Hari ini dari 5 SPBU, cuma 2 yang beroperasi. Antrian hampir 1 kilometer," kata Edi.
Meski begitu, pedagang premium eceran mencapai Rp 15.000 perliter tetap marak di berbagai ruas jalan di Berau. Tidak hanya premium, BBM pertamax juga diecer Rp 13.000 per liter.
"Kalau antrian sepeda motor dan mobil di sini (Berau), jangan ditanya lagi. Nggak ada yang berkurang, antrian tetap panjang. Waktu terbuang percuma di antrian," tutup Edi.
(ang/ang)











































