Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Handaka Santosa ketika ditemui di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (13/7/2011).
"Memang kita itu kalau pakai listrik konsumsi dan biayanya besar. Kita bisa bayar Rp 4 sampai 5 miliar per bulan," kata Handaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi perlu diingat bahwa seperti halnya ada mal kita yang pakai gas generator itu, nah kalau tidak ada suplai kan repot. Jadi siapkan suplainya," katanya.
Seperti diketahui, Pelaksana Harian Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar listrik yang dipakai di pusat perbelanjaan tidak lagi berasal dari PLN, namun diganti listrik dari tenaga surya.
Jadi nanti di atas atap mal-mal yang berada di kota-kota besar akan dipasang panel surya untuk pembangkit listriknya.
"Indonesia itu kan dilalui garis Khatulistiwa sehingga banyak matahari. China saja yang negara subtropis pakai itu," kata Kardaya.
(dnl/hen)