Pemerintah mengakui sedang membahas kenaikan harga BBM subsidi. Ini dilakukan karena total subsidi BBM yang bakal dikucurkan di tahun ini sudah kelewat tinggi yaitu Rp 120,7 triliun.
Deputi Menko Perekonomian Erlangga Mantik mengatakan, kebijakan kenaikan harga BBM dilakukan pemerintah untuk menekan anggaran subsidi yang seharusnya bisa dialihkan ke sektor produktif.
"Yang sedang dibahas saat ini adalah mengenai kebijakan dalam rangka kenaikan harga BBM karena ini akan mempengaruhi subsidi. Dan besaran subsidi ini (Rp 120,7 triliun) akan membebani anggaran," kata Erlangga usai menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Jawa Barat-Banten-Jakarta di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengungkapkan kenaikan harga BBM jenis premium sebesar Rp 500/liter akan menyumbangkan inflasi hingga 1%. Namun, jika hanya dilakukan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi ini oleh pemerintah maka inflasi yang disumbangkan hanya di bawah 1%.
Erlangga mengatakan secara umum inflasi sampai akhir tahun diperkirakan sesuai jalur. "Kita tinggal tunggu Hari Raya ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) menilai pemerintah sudah waktunya menaikkan harga BBM subsidi. Ini dilakukan untuk mengalihkan subsidi BBM ke pembangunan infrastruktur. Menurut JK, saat yang tepat menaikkan BBM seminggu sebelum masuknya bulan Ramadhan. (dnl/ang)











































