Tekan Konsumsi BBM, Pemerintah Bangun Banyak Stasiun Pengisian Gas

Tekan Konsumsi BBM, Pemerintah Bangun Banyak Stasiun Pengisian Gas

- detikFinance
Kamis, 14 Jul 2011 15:23 WIB
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berencana membangun beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang ada di beberapa kota di Indonesia. Ini dilakukan dalam rangka menekan konsumsi BBM.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM menanggapi penghematan yang dapat diserap terhadap anggaran negara jika Pemerintah mau mengkonversi bahan bakar kendaraan yang sebelumnya menggunakan minyak beralih ke gas.

"Pemerintah memang ada instruksi untuk membangun SPBG oleh pemerintah dari APBN. Di tahun 2011 ini kita bangun SPBG di Palembang. Itu ada 4 SPBG," katanya ketika ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evita menjelaskan, 4 SPBG tersebut dibangun pemerintah daerah Palembang sekaligus memberikan converter kit (alat konversi BBM-Gas) khusus kepada kendaraan umum.

"Jadi di sana sudah ada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang memiliki bengkel. Kita di sana melakukan pengecekan, sertifikasi, dan kita berikan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaannya (converter kit). Jadi utamanya untuk kendaraan umum," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga berencana membanguna SPBG lain di kota Surabaya. Targetnya, dibangun pada tahun 2013 nanti. "Untuk yang SPBG di Surabaya, kita sudah ada roadmapnya," terang Evita.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil simulasi dari ReforMiner Institute, penggunaan gas untuk kendaraan bermotor bisa menghemat anggaran pemerintah hingga Rp 142,8 triliun. Pemerintah bisa berhemat dengan konversi BBM bersubsidi ke gas, ketimbang harus menggelontorkan dana untuk BBM bersubsidi hingga Rp 235,75 triliun.

Dari simulasi yang dilakukan ReforMiner Institute tersebut, disampaikan bahwa pengembangan dan pengunaan BBG berpotensi menghemat anggaran subsidi dalam jumlah yang sangat signifikan. Namun sampai saat ini, pengembangan dan penggunaan BBG tersebut di tanah air tidak digarap secara sungguh-sungguh.

(nrs/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads