Eksplorasi Migas Minim, Kontraktor Diminta Tambah Anggaran

Eksplorasi Migas Minim, Kontraktor Diminta Tambah Anggaran

- detikFinance
Senin, 01 Agu 2011 15:33 WIB
Jakarta - Kegiatan eksplorasi di lapangan migas milik Indonesia ternyata dinilai masih minim, sehingga cadangan minyak RI belum bertambah signifikan. Sejauh ini anggaran eksplorasi KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) masih berada di bawah 10% sehingga belum mencapai titik ideal.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh meminta KKKS agar meningkatkan anggaran kegiatan eksplorasi migas yang ada.

"Proporsi anggaran untuk kegiatan eksplorasi supaya ditingkatkan kembali," kata Darwin yang ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Senin (1/8/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih banyak memiliki resource (cadangan) berapa kali lipat dari berapa cadangan yang ada. Tetapi cadangan itu tidak akan didapat jika tidak ada eksplorasi. Cadangan kita hanya dalam 23 tahun untuk minyak, sedangkan gas 60 tahun," ujar Darwin.

Di tempat yang sama, Vice President Indonesian Petroleum Association (IPA), Sammy Hamzah menilai kegiatan di lapangan terkait eksplorasi migas masih sangat disayangkan.

"Memang benar sekali apa yang diaktakan Menteri, kita banyak sekali melakukan ceremony tanda tangan kontrak migas. Tapi kalau di lihat, kegiatan di lapangan itu sangat disayangkan. Dari penandatanganan kan yang didapat hanya bonus signing contract saja," ujar Sammy.

Dilanjutkan olehnya, bagian terpenting adalah supatya pemerintah menekankan kegiatan pemboran di lapangan karena hal tersebut dapat menambah cadangan migas yang dimiliki. "Kenyataannya sekarang, kegiatan di lapangan itu yang kurang, banyak penandatanganan tapi kurang ekplorasi di lapangan," ungkapnya.

Selain itu, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas, R. Priyono menyatakan porsi kegiatan eksplorasi KKKS di Indonesia masih jauh dari ideal. Saat ini, katanya, anggaran eksplorasi masih berada dalam kiasaran 8%.

"Kita ingin tingkatkan lagi supaya bisa mencapai 10% di tahun depan. Sekarang itu sudah sekitar 8-9%," sampainya.

(nrs/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads