Menurut Meski Gde Pradnyana, selaku Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas rata-rata produksi minyak RI sudah mulai alami kenaikan mencapai 920 ribu barel per hari semenjak Juli 2011 lalu.
Dan untuk mencapai target APBN-P 2011 yang sebesar 945 ribu bph itu, maka pada semester II produksi minyak harus mencapai 980 ribu bph.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, menurut Gde produksi minyak RI mulai mengalami peningkatan kembali karena beberapa faktor seperti sejumlah pengeboran yang mulai menghasilkan minyak, hingga beberapa gangguan operasi yang mulai berkurang.
"Kenaikan produksi diakibatkan kombinasi beberapa hal. Pemboran-pemboran yang kita lakukan di kuartal 1-2 sudah mulai membawa hasil, gangguan operasi pun sudah mulai berkurang, faktor cuaca belakangan ini pun sedang bagus," akunya.
Menurutnya, kenaikan produksi minyak nasional ini lazim terjadi mengingat puncak produksi terjadi di paruh kedua dalam setahunnya.
"Namun kita tetap tidak akan mampi mengejar target produksi minyak rata-rata 970 ribu bph (target produksi awal sebelum APBNP)," tambah Gde.
Seperti diketahui, pada awal Juli lalu produksi minyalk Indonesia sempat anjlok berada di angka 906.000 bph. Hal tersebut sangat jauh dari target produksi di tahun 2011 sebanyak 970.000 bph. Turunnya produksi disebabkan oleh banyaknya alasan mulai dari kendala cuaca, planned shutdown, hingga izin lahan yang menyulitkan perluasan eksplorasi.
Pemerintah dan DPR pun menyepakati target produksi minyak dalam APBN perubahan 2011 menjadi 945 ribu bph. Dilihat dari capaian rata-rata produksi minyak Indonesia hingga Juli 2011, target belum kunjung tercapai meskipun target sudah diturunkan.
(nrs/qom)











































