Pemerintah mengakui, cadangan bahan bakar minyak (BBM) yang dimiliki Indonesia sangat minim. Meskipun penghasil minyak, namun cadangan bahan bakar Indonesia cuma secuil dibandingkan AS dan Jepang.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Migas Evita Legowo seperti dikutip dari website Ditjen Migas, Jumat (5/8/2011).
Evita mengatakan, cadangan bahan bakar nasional hanya sekitar 20 hari. Jika dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang memiliki cadangan bahan bakar 7 bulan dan Jepang sebanyak 200 hari atau sekitar 6 bulan, maka cadangan bahan bakar Indonesia masih terbilang kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Energi Nasional (DEN) menurut Evita telah menyusun konsep mengenai ketahanan bahan bakar nasional. Menurut DEN, idealnya cadangan bahan bakar tersedia di setiap pulau terbesar.
Pada rapat pemerintah soal cadangan BBM, Kementerian Keuangan mengingatkan agar penyediaan cadangan bakar nasional dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan keuangan negara.
Rapat itu juga menyepakati akan berkonsentrasi pada cadangan bahan bakar nasional yaitu bensin subsidi dan non subsidi, solar, dan elpiji.
"Selain itu, perlu dilakukan studi mengenai pentahapan penyediaan cadangan bahan bakar nasional yang terkait dengan jumlah, waktu, lokasi, dan skenario pembebanan tugas dan biaya," kata Evita. (dnl/ang)











































