Pertamina Berharap Kuwait Garap Kilang Balongan 2012

Pertamina Berharap Kuwait Garap Kilang Balongan 2012

- detikFinance
Senin, 22 Agu 2011 13:37 WIB
Jakarta - PT Pertamina (Persero) masih berharap kepada perusahaan minyak asal Kuwait, Kuwait Petroleum Corporation untuk jadi membangun kilang baru di Indonesia. Pertamina mengharapkan Kuwait Petroleum Corporation dapat membantu Pertamina dalam pembangunan Kilang Baru Balongan tahun 2012.

Demikian disampaikan VP Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun, Jakarta, Senin (22/8/2011).

"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa membangun dab bisa on stream di 2017. Kan mereka ingin ada insentif, tapi kita anggap tidak lama lagi insentif bagi pembangunan kilang baru di Balongan bisa direalisasikan. Mereka kan minta insentif seperti di negara lain," tutur Harun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Harun, sejauh ini pihaknya masih melakukan kajian berapa kapasitas yang bisa dihasilkan pada kilang baru tersebut.

"Kita inginnya bisa sampai 200 ribu barel per hari (bph), tapi kita lihat saja per harinya nanti. Selain itu kita lihat juga berapa kapasitas yang akan dibangun," ucapnya.

Jika pembangunan kilang tersebut terealisasi, maka Pertamina akan jadi off taker dari BBM yang dihasilkan. Selain itu, pasokan minyak mentah pun akan dibawa langsung dari Kuwait sendiri, tanpa perlu mengambil hasil minyak dalam negeri.

Namun ketika ditanya terkait insentif bagi pihak Kuwait, Harun mengaku tidak bisa menjawabnya. Mengingat persoalan insentif tersebut berada di tangan pemerintah.

"Mereka kan sudah dapat lampu hijau dari pemerintah, tapi untuk insentif tanya ke Dirjen Migas saja, dia lebih hafal," ujar Harun.

Seperti diketahui, Kuwait Petroleum Corporation menunggu kejelasan insentif ke pemerintah Indonesia terkait rencana investasinya untuk perluasan kilang Balongan. Proyek kilang ini diperkirakan nilainya mencapai US$ 1 miliar.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo mengatakan, perusahaan Kuwait tersebut masih sangat komit untuk perluasan kilang di Balongan, lewat kerjasama dengan Pertamina.

Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2010, Kuwait Petroleum International Company (KPI), yang merupakan anak usaha dari Kuwait Petroleum Corporation (KPC), bersama dengan Pertamina telah menandatangani MoU (Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding) untuk melakukan studi kelayakan terkait rencana pembangunan Kilang Baru Balongan yang berkapasitas 200-300 ribu barel per hari. Kilang tersebut nantinya terintegrasi dengan kompleks kilang di Jawa Barat.

Nota Kesepahaman ditandatangi oleh Hussain Esmaiel, selaku KPI President dan Frederick Siahaan yang dahulu menjabat sebagai SVP Investment Planning and Risk Management (Investasi, Perencanaan, dan Manajemen Resiko) PT Pertamina.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan sebelumnya mengatakan, Pertamina berambisi untuk menambah dua kilang di 2014, dalam rangka mengamankan pasokan BBM dalam negeri. Dua kilang yang bisa selesai dibangun pada tahun 2014 yaitu ekspansi kilang balongan dan unit Residual Fluid Catalytic Craker di Kilang IV Cilacap.

Menteri Perindustrian MS Hidayat juga menyampaikan Pertamina bersama investor asal Kuwait sepakat untuk perluasan kilang di Balongan Indramayu. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan dana lebih dari US$ 1 miliar.

(nrs/dru)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads