Buruknya data tenaga kerja AS itu juga ditambah pengurangan produksi beberapa perusahaan minyak di teluk Meksiko lebih dari setengahnya akibat adanya badai tropis.
Data tenaga kerja AS tidak berubah sejak bulan lalu kata pengumuman Departemen Tenaga Kerja AS Jumat waktu setempat. Menjadi data terburuk tahun ini, meleset dari perkiraan analis yang seharusnya tumbuh 75.000 lapangan pekerjaan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar finansial negeri paman sam itu akan tutup di hari Senin memperingati hari buruh nasional, meski demikian perdagangan secara elektronik masih bisa dilakukan.
Stagnannya jumlah tenaga baru itu akan memperlambat permintaan minyak, tetapi akan memicu rencana quantitative easing (QE) ketiga dari Federal Reserve. Hal itu akan mempermurah utang, menekan dolar tapi menarik investasi di sektor komoditas.
"Data (tenaga kerja) itu mendukung kekhawatiran kami bahwa ekonomi Amerika sedang bermasalah. Kami memprediksi ada 60% kemungkinan jatuh ke masa resesi di akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata ekonom Roubini Global Economics Rachel Ziemba di London, dikutip dari Reuters, Sabtu (3/9/2011).
(ang/nrs)











































