SBY Minta Produksi Minyak 1 Juta Barel, Kementerian ESDM Berat

SBY Minta Produksi Minyak 1 Juta Barel, Kementerian ESDM Berat

- detikFinance
Rabu, 07 Sep 2011 11:38 WIB
Jakarta - Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan berat untuk memenuhi permintaan Presiden SBY mengejar produksi minyak 1 juta barel per hari sebelum 2013.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

"Kelihatannya agak berat ya," singkat Evita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evita menjelaskan, target produksi minyak 1 juta barel per hari kemungkinan baru bisa dilaksanakan setelah 2013. Mengingat pengembangan fasilitas minyak produksi Banyu Urip, Cepu, baru bisa berjalan pada tahun tersebut dengan produksi mencapai 165 ribu barel per hari.

"Kalau dari kami, kira-kira baru bisa dibukukan rata-rata baru pada tahun 2013, itu paling cepat (untuk mencapai produksi 1 juta barel sehari)," lanjut Evita.

Dirinya juga menilai, meskipun dilakukan pengoptimalisasian terhadap lapangan dan sumur-sumur migas tua yang tersebar di Indonesia, hal tersebut juga dirasa masih sulit mengangkat produksi minyak hingga 1 juta barel sehari.

"Nggak, itu sulit, tetap mungkin bisa dilakukan di 2013, tidak bisa kalau sebelum 2012," ujarnya.

Di tempat yang berbeda, secara tersirat kepala Badan Pelaksana Hulu Kegiatan Minyak dan Gas (BP Migas) R. Priyono menyampaikan kepada detikFinance saat ini Indonesia sudah memasuki tahap pengurasan minyak, bukan pengelolaan minyak.

"Kewajiban kita adalah mengusahakan secara maksimal (untuk memproduksi minyak hingga 1 juta barel sehari). Karena tahapan produksi minyak bumi kita sudah sampai pada tahap pengurasan minyak bumi, bukan pada pengelolaan minyak bumi," tanggapnya.

Seperti diketahui, Presiden SBY memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan produksi minyak Indonesia menjadi 1 juta barel per hari (bph) maksimal pada 2013. Kementerian ESDM harus melaporkan langkah yang harus dilakukan.


(nrs/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads