Kementerian ESDM mengungkapkan saat ini telah ada 10 investor mengincar investasi shale gas di Indonesia. Sebanyak 10 investor ini akan bekerjasama dengan 5 perguruan tinggi yang telah ditunjuk pemerintah yaitu ITB, UGM, UPN, Universitas Trisakti, dan Universitas Padjajaran.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo seperti dikutip dari situs Ditjen Migas, Jumat (23/9/2011).
"Sudah ada 10 perusahaan yang mengajukan joint study shale gas," kata Evita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil identifikasi pemerintah, saat ini terdapat 7 cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan 1 berbentuk klasafet formation. Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah 3 cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale, dan Gumai Shale. Sedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di 2 cekungan. Di Papua, berbentuk klasafet formation.
Saat ini negara yang telah mengembangkan shale gas dan cukup berhasil adalah Amerika Serikat. Negara yang sebelumnya harus mengimpor gas itu, di 2014 mendatang tidak perlu melakukannya lagi karena kebutuhannya telah dipenuhi oleh shale gas.
(dnl/ang)











































