Hal ini disampaikan oleh Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto kepada detikFinance, Jumat (28/10/2011).
"Menteri ESDM baru pun saya masih ragu akan berani mengusulkan harga BBM bersubsidi tahun depan ke DPR," ujar Pri Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pri Agung mengatakan jika Kementerian ESDM tidak menaikkan harga BBM subsidi sebaiknya kebijakan yang lain seperti rencana untuk melakukan pembatasan BBM bersubsidi atau menggalakkan pemakaian gas bagi transportasi harus segera dipertegas dalam waktu secepatnya.
"Kalau maju mundur lagi, tidak ada kejelasan dan ketegasan dari sekarang ya kita tinggal tunggu saja nanti tahun depan subsidinya tambah bengkak apalagi kalau harga minyak naik lagi dan volume kuota terlampaui karena banyak penyalahgunaan BBM," tuturnya.
Seperti diketahui, pada rapat paripurna DPR hari ini disampaikan jumlah subsidi untuk sektor energi yang ditetapkan adalah Rp 168,56 triliun yang terdiri dari subsidi BBM dan elpiji 3 kg Rp 123,6 triliun. Lalu subsidi listrik Rp 44,96 triliun termasuk pembayaran kekurangan subsidi listrik 2010 yang sebesar Rp 4,5 triliun.
Dengan begitu maka angka subsidi BBM ini naik dari subsidi di 2011 yang jumlahnya Rp 95,9 triliun. Lalu, sebagian dari total premium bersubsidi di 2012 sebesar 2,5 juta KL (kiloliter) akan diblokir dan akan dievaluasi realisasinya di APBN perubahan 201a2.
(nrs/dnl)











































