Demikian disampaikan oleh VP Corporate Communication Pertamina M. Harun dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (13/12/2011).
"Dibandingkan dengan kuota per 11 Desember 2011, realisasi konsumsi yang terbesar terjadi pada produk premium yaitu mencapai 103,6%. Realisasi konsumsi solar mencapai 102,7%, sementara realisasi konsumsi minyak tanah mencapai 95,1%," tutur Harun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realisasi konsumsi yang melebihi kuota terutama terjadi di beberapa di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
"Pertamina memastikan di sisi stok dan pendistribusian tidak terdapat kendala yang berarti. Stok BBM saat ini mencapai 3,86 juta KL atau mencapai 20 hari," imbuh Harun.
Pertamina terus berusaha memastikan BBM bersubsidi terdistribusi dengan baik. Pada saat bersamaan Pertamina juga meminta instansi terkait untuk mencegah terjadinya penyelewengan penggunaan BBM. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut juga diminta partisipasinya untuk melaporkan kepada pihak berwajib.
Total kuota BBM subsidi tahun ini hanya dipatok 40,36 juta KL, sementara posisi 11 Desember 2011 telah terserap 39,23 juta KL, artinya BBM subsidi hingga akhir tahun ini hanya tersisa 1,13 juta KL.
(dnl/hen)