"Ekonomi kita katanya sedang bagus-bagusnya, inflasi kita rendah, kuota BBM kita sudah jebol, kenapa tidak sekarang saja dinaikkan," kata Sarwono di sela diskusi Energi di FX mal,Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (15/12/11).
Bisa dibayangkan saja, kalau pemerintah terus menunda kenakan BBM subsidi, dan seandainya saja Indonesia terkena krisis, kemudian pemerintah menaikan harga BBM subsidi, maka bisa dibayangkan betapa paniknya rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, ditegaskannya, inilah saat paling tepat untuk menaikkan harga BBM subsidi. Apalagi selama ini harga BBM yang saat ini murah sekali, bukan rakyat yang paling senang, melainkan pabrik mobil dan importir BBM.
"Bayangkan Indonesia sangat bangga penjualan mobilnya paling banyak, sangat bangga harga bahan bakarnya sangat murah tetapi banyak yang menikmati orang kaya," tandasnya.
Berdasarkan laporan Pertamina, hingga 11 Desember 2011, konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 39,23 juta kiloliter (KL). Jumlah kuota ini mencapai 102,8% dari jatah yang seharusnya adalah 38,15 juta KL di posisi 11 Desember 2011.
(dnl/dnl)