"Atas rekomendasi itu, eksplorasi (geothermal) kita stop saja," kata Pastika pada jumpa pers akhir tahun di kantor Gubernur Bali, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Selasa (27/12/2011).
Pastika menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) setelah melakukan kajian teknis dan sosial budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segi sosial budaya, proyek geothermal Bedugul berada di kawasan suci karena terdapat 30 pura di sekitar lokasi.
Ia juga menegaskan penolakan pembangunan geothermal yang kembali dihangatkan oleh Jero Wacik tanpa unsur politik. "Dengan rekomendasi ini, saya minta semua polemik dihentikan," ujar Pastika.
Sebelumnya, Pastika memprediksi konsumsi listrik pada 2017 mencapai 1095 MW atau naik dua kali lipat dari konsumsi saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bali, Pastika meminta pembangunan Bali Crossing. "Saya dapat info dari Pak Dahlan (Menteri Negara BUMN) proyek itu selesai tender," katanya.
Bali Crossing adalah pembangunan tower listrik setinggi 376 meter dengan kabel melintas di atas Selat Bali. Bali Crossing mampu menyalurkan listrik dari Jawa ke Bali sebesar 3.200 MW.
(gds/hen)