Gubernur Bali Ngotot Tolak Proyek Geothermal di Bedugul

Gubernur Bali Ngotot Tolak Proyek Geothermal di Bedugul

- detikFinance
Selasa, 27 Des 2011 19:34 WIB
Denpasar - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menghangatkan kembali rencana pembangunan pembangkit listrik panas bumi atau Geothermal di Bali. Namun, ide itu ditolak oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

"Atas rekomendasi itu, eksplorasi (geothermal) kita stop saja," kata Pastika pada jumpa pers akhir tahun di kantor Gubernur Bali, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Selasa (27/12/2011).

Pastika menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) setelah melakukan kajian teknis dan sosial budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segi teknis, eksplorasi tiga titik di Bedugul tidak menghasilkan sumber panas bumi yang diharapkan. Sekali eksplorasi menggunduli empat hektar hutan lindung. "Kalau diteruskan, hutan yang rusak bisa sampai di kaki gunung Batukaru," katanya.

Segi sosial budaya, proyek geothermal Bedugul berada di kawasan suci karena terdapat 30 pura di sekitar lokasi.

Ia juga menegaskan penolakan pembangunan geothermal yang kembali dihangatkan oleh Jero Wacik tanpa unsur politik. "Dengan rekomendasi ini, saya minta semua polemik dihentikan," ujar Pastika.

Sebelumnya, Pastika memprediksi konsumsi listrik pada 2017 mencapai 1095 MW atau naik dua kali lipat dari konsumsi saat ini.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bali, Pastika meminta pembangunan Bali Crossing. "Saya dapat info dari Pak Dahlan (Menteri Negara BUMN) proyek itu selesai tender," katanya.

Bali Crossing adalah pembangunan tower listrik setinggi 376 meter dengan kabel melintas di atas Selat Bali. Bali Crossing mampu menyalurkan listrik dari Jawa ke Bali sebesar 3.200 MW.


(gds/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads