Ini Modus Pedagang Eceran Selundupkan Bensin dari SPBU

Jakarta - Upaya pemerintah untuk memperketat pembelian bensin dalam rangka menekan penimbunan BBM tidak membuat para pedagang bensin eceran kehilangan akal.

Modusya, mereka membeli bensin dengan cara berpura-pura mengisi tangki bensin motor mereka di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang nantinya akan dipindahkan ke botol-botol yang telah mereka siapkan.

Hal ini dilakukan semenjak adanya pengetatan pembelian bensin yang menggunakan jerigen, terkait rencana kenaikan harga BBM 1 Apri mendatang.

Misalnya salah satu pedagang bensin eceran di daerah Tegal Parang, Jakarta Selatan, bernama Alim menyebutkan, dalam sehari ia bisa beberapa kali pulang pergi ke SPBU terdekat hanya untuk membeli bensin.

"Sekarang kan udah nggak bisa beli pake jerigen, saya pake motor bolak-balik, nanti disedot," jelas Alim.

Selain Alim, Bokir seorang pedagang bensin di daerah Jl. Ampera mengaku ia pergi berkeliling SPBU yang berbeda untuk membeli bensin dengan cara yang sama yaitu melalui motor yang mereka tumpangi. Bokir mengatakan dalam sehari dia bisa menjual sampai 20 liter bensin atau rata-rata ia pergi ke 5 SPBU yang berbeda.

Kedua pedagang ini mengaku takut untuk membeli bensin memakai jerigen, selain mereka akan dituduh menimbun, mereka pun akan dikenakan denda yang besar, seperti yang dituturkan oleh Alim.

"Saya takut, kena denda Rp 5 juta. Kemarin aja ada disini, dia beli pake mobil dalemnya ada jerigen. Ketahuan eh kena dia Rp 5 juta," tuturnya.

Berbeda dengan Bokir, ia beralasan, apabila membeli bensin dengan jerigen ke SPBU yang dia datangi, itu akan berakibat ditutupnya SPBU tersebut.

"Saya nggak pernah, karena kalau saya beli pakai jerigen terus ketahuan kan bisa ditutup itu pom bensin, itu ada peraturannya tapi saya nggak
tahu persis," akat Bokir.

Meskipun demikian kedua pedagang ini mengaku tidak pernah menimbun bensin selama mereka berjualan. Mereka berjualan untuk menjaga kelangsungan hidup keluarganya.

(zul/hen)