Hal ini disampaikan oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwiyanto dalam pernyataannya, Kamis (12/4/2012).
"Kondisi kelistrikan pasca gempa di pesisir barat Sumatera Rabu 11 April 2012 sudah normal kembali malam harinya. Sejak pukul 16.00 beberapa wilayah yang listriknya terganggu sesaat setelah gempa mulai normal secara bertahap," jelas Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa trafo di gardu induk (GI) Banda Aceh juga sempat terganggu. Hal ini karena kuatnya guncangan gempa. Kapasitas PLTGU Belawan 800 Mega Watt (MW) dan yang terganggu 100 MW. Kapasitas PLTD Aceh 30 MW. Hal ini menyebabkan sebagian kecil atau sekitar 130 MW wilayah Sumatera Bagian Utara(Sumbagut) yang terdiri dari Sumut dan Aceh padam. Beban normal di Sumbagut 1.450 MW," tutur Bambang.
Bambang mengatakan, PLN menyadari pasokan listrik merupakan infrastruktur vital dalam proses pemulihan pasca gempa. Karena itu sesaat setelah gempa, di tengah gempa susulan yang masih terus terjadi, petugas PLN langsung melakukan upaya penormalan terhadap instalasi yang terganggu.
"Beberapa lokasi yang mengalami pemadaman secara bertahap berangsur normal. Beberapa wilayah di pesisir barat dan lokasi gempa seperti Simeulue, Meulaboh, Tapak Tuan, Blang Pidie, Calang dan Nias yang listriknya beroperasi secara isolated (terpisah) secara umum normal, sebagian kecil terganggu sesaat setelah gempa dan normal bertahap sebelum matahari terbenam," tukas Bambang.
(dnl/ang)