Boros, Pemakaian Listrik 1 Mal di Jakarta Bisa 'Terangi' Setengah Kabupaten

Boros, Pemakaian Listrik 1 Mal di Jakarta Bisa 'Terangi' Setengah Kabupaten

- detikFinance
Kamis, 26 Apr 2012 07:50 WIB
Jakarta - Gemerlap lampu di mal-mal serta dinginnya AC memang menyenangkan sebagai tempat berekreasi bagi masyarakat kota besar seperti Jakarta. Tapi tahukah Anda konsumsi listrik di mal sangat boros, sementara masih banyak daerah di Indonesia belum teraliri listrik?

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, pemerintah sedang intens bersosialisasi untuk menggodok kebijakan penghematan energi. Sosialisasi itu melibatkan para pengusaha dan asosiasi mal di Jakarta serta pakar green building. Tujuannya, tidak lain supaya mal dan pusat perbelanjaan beralih ke energi terbarukan untuk mendapatkan listriknya.

"Dari survey kami, konsumsi listrik satu mal di Jakarta itu setara setengah kabupaten di daerah," jelas Kardaya kepada detikFinance, Kamis (26/4/2012). "Karena itu kami mengadakan sosialisasi ini kepada para pelaku jadi mereka tidak bergantung PLN lagi."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa waktu terakhir ini, kondisi kelistrikan di Jakarta memang kurang prima. Seringkali terjadi pemadaman akibat gangguan atau kerusakan pada gardu-gardu induknya. Gardu Induk Cawang yang menjadi salah satu tumpuan listrik di Jakarta beberapa waktu lalu rusak. Kemarin Gardu Induk Gandul meledak sehingga menimbulkan pemadaman hingga ke Bandara Soekarno-Hatta. Akibatnya, puluhan penerbangan tertunda.

Apabila mal-mal dan pusat perbelanjaan bisa menggunakan listrik dengan energi surya, maka beban listrik di Jakarta bisa berkurang drastis. Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, jumlah mal di Jakarta tahun ini ada 75 buah. Bayangkan jika semua mau memakai listrik sendiri, pasti risiko pemadaman bakal berkurang.

Kejadian pemadaman listrik kemarin sangat menghebohkan warga ibukota. Di media sosial, seperti Twitter, para warga mengeluh dan mengecam PLN karena mati lampu. Tidak sedikit yang mengabarkan di pusat-pusat perbelanjaan dan mal listrik tidak kunjung menyala.

Faktanya, mal-mal yang banyak menyasar masyarakat kelas menengah justru terus-menerus mendapat listrik dari PLN. Padahal, di sisi lain PLN harus melayani masyarakat di luar Jakarta yang belum teraliri listrik. Karena itu, sebaiknya masyarakat perkotaan menyadari untuk menghemat listrik. Masih banyak saudara kita yang belum bisa menikmati cahaya lampu, menonton televisi, apalagi memakai AC.

(dnl/ang)

Hide Ads