Vice President Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan akibat demonstrasi tersebut produksi di Kilang Balongan harus diperkecil karena dikhawatirkan efek demo tersebut semakin melebar mengingat jumlah pendemo yang mencapai ribuan.
"Kita kecilkan produksinya, khawatir juga membahayakan warga sekitar. Sekitar 1.000 barel kita kurangi produksinya," kata Ali di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal menurut kami, demo yang dilakukan ribuan pekerja outsourcing tersebut salah alamat, karena kami (Pertamina) tidak ada kontrak kerja dengan para pekerja tersebut," jelasnya.
Ali menambahkan setiap proyek Pertamina terkadang membutuhkan pihak ketiga yang didapat melalui tender.
"Perusahaan yang menang tersebut kemudian mencari pekerja kontrak. Jadi tidak ada hubungannya dengan kami. Namun karena mereka bekerja di proyek Pertamina itu makanya meraka mendemo kami," ujarnya.
Menurut Ali, sebenarnya permasalahan tersebut merupakan permasalahan nasional, karena negara masih memperbolehkan adanya pekerja outsourching.
"Jadi ini permasalahan nasional, kalau pemerintah tidak ingin ada pekerja kontrak maka Pertamina akan mencari strategi lain," ujarnya.
Seperti diketahui, ribuan pekerja outsourcing mendemo kantor Pertamina di Balongan. Tuntutan pegawai outsourcing tersebut adalah agar dijadikan pegawai tetap dan tidak ingin ada sistem outsourcing.
(rrd/nia)