"Proyek ini ada 3 kontrak yaitu engineering, procurement, dan konstruksi, total ketiganya itu 53 juta Euro," ujar Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy, Devindra Ratzarwin dalam kunjungan ke Tambang Tutupan, Tanjung, Banjarmasin, Kamis (9/8/2012).
Untuk penyelesaian proyek offshore seperti engineering dan procurement dilakukan oleh Punj Lloyd PTE, sedangkan kontrak konstruksi dilakukan PT Punj Lloyd Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boiler unit 1 dapat beroperasi November 2012, sedangkan boiler 2 diperkirakan bulan Maret 2013," jelas Devindra.
Pasokan batubara untuk PLTU ini, lanjut Devindra, berasal dari PT Adaro Indonesia dengan kebutuhan 52 ton per jam untuk dua boiler. Sedangkan untuk air baku PLTU, lanjutnya, memanfaatkan air yang berasal dari tambang Adaro Indonesia dengan kebutuhan 350 m3/jam.
Rencananya, listrik yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan, seperti untuk pit racing conveyor yang membutuhkan 25 MW. Kemudian, ada beberapa watt untuk masyarakat serta diserahkan ke PLN untuk didistribusikan.
"Jadi untuk menunjang aktivitas Adaro. Kebutuhan Adaro sendiri ke depannya itu 89 MW total. Untuk masyarakat 1,5 MW untuk penerangan jalan umum dan sisanya disalurkan melalui PLN. Prinsinpnya, listrik tidak akan pernah cukup meskipun lebih pasti akan terpakai," pungkasnya.
(nia/hen)