Banyak Utang, BP Jual Kilang Minyak di California Rp 24 Triliun

Banyak Utang, BP Jual Kilang Minyak di California Rp 24 Triliun

- detikFinance
Selasa, 14 Agu 2012 12:41 WIB
Ilustrasi foto: Reuters
London - Perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP) setuju menjual kilang minyak Carson di California kepada mitra Amerikanya, Tesoro Corporation sebesar US$ 2,5 miliar (Rp 24 trilun).

Penjualan ini merupakan bagian dari rencana BP yang sudah diumumkan sebelumnya yakni untuk menjual asetnya senilai US$ 38 miliar hingga akhir 2013. Rencana ini untuk membantu membayar tagihan pembersihan dan biaya kompensasi pasca bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko pada 2010.

“BP hari ini mengumumkan bahwa kami sudah mencapai kesepakatan untuk menjual kilang minyak Carson, California-nya beserta logistik dan aset marketing terkait di daerah tersebut kepada Tesoro Corporation sebesar US$ 2,5 miliar yang dibayarkan tunai,” kata BP dalam pernyataannya, dikutip dari AFP (14/8/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raksasa energi bermasalah ini sudah setuju untuk menjual US$ 26,5 miliar asetnya sejak awal 2010, termasuk kesepakatan terakhir. BP mengatakan, penjualan Carson memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada investasi dan operasional tiga kilang minyaknya di utara AS.

Pada Februari 2011, BP mengumumkan akan menjual dua kilang minyak AS-nya yang paling besar, termasuk Carson sebagai bagian restrukturisasi untuk mengalihkan fokusnya dari AS dan memenuhi tagihan biaya kompensasi yang masih menumpuk.

BP juga berniat membongkar fasilitasnya di Texas City yang mengalami ledakan mematikan pada 2005. Ledakan itu membuat 15 pekerja BP meninggal dunia dan menimbulkan pertanyaan tentang keamanan operasional BP di seluruh AS.

“Pengumuman hari ini merupakan langkah signifikan dalam strategi mengatur ulang fokus bisnis bahan bakar AS kami,” kata eksekutif kepala bisnis marketing dan perkilangan global BP, Iain Conn dalam pernyataannya Senin.

“Bersama penjualan (kilang minyak) Texas yang sudah direncanakan, ini akan memungkinkan kami fokus pada operasi dan investasi BP secara eksklusif pada tiga kilang di utara AS yang merupakan bahan mentah menguntungkan sekaligus bisnis marketing penting dan besar.”

Tesoro akan mengakuisisi kilang minyak Carson di dekat Los Angeles yang memproduksi 266.000 barel minyak per hari, sekaligus pipa jaringan logistik dan terminal penyimpanan terkait.

Tesoro juga akan mengambil alih kepemilikian ARCO, jaringan marketing ritel bermerek milik BP di California Selatan, Arizona dan Nevada. BP menambahkan, mereka juga menyerahkan hak dagang merek ritel ARCO di California Utara, Oregon dan Washington secara eksklusif pada Tesoro.

Kesepakatan ini masih menunggu persetujuan regulator dan diperkirakan selesai sebelum pertengahan 2013. Senin sore, harga saham BP turun 0,27% menjadi 447,35 poundsterling di indeks FTSE 100 London, jatuh 0,41% ke 5.823,25 poin.

Minggu lalu BP mengumumkan penjualan pabrik pengolahan gas Sunray dan Hemphill-nya di Texas, bersama dengan sistem pengumpulan gas terasosiasinya kepada Eagle Rock Energy Partners sebesar US$ 227,5 juta.

Harta BP amblas dua tahun lalu gara-gara ledakan rig Deepwater Horizon yang menyebabkan 11 pekerja meninggal dunia dan jutaan barel minyak tumpah ke laut. Biaya kompensasi atas ledakan 20 April 2010 ini luar biasa besar dan disebut-sebut sebagai bencana lingkungan terbesar dalam sejarah AS.

Bulan lalu BP lagi-lagi melaporkan kerugian di triwulan II karena rendahnya output, harga minyak yang anjlok dan penurunan nilai aset perusahaan hingga mendekati US$ 5 miliar. Total kerugian BP setelah pajak adalah US$ 1,39 miliar sepanjang April hingga Juni, dibandingkan dengan laba bersih US$ 5,72 miliar di awal tahun.

BP juga menghadapi masalah besar lainnya di Rusia setelah pengadilan Siberia pada Juli lalu meminta mereka membayar denda US$ 3,1 miliar untuk kerusakan akibat usaha eksplorasi minyak di Kutub Utara bersama Rosneft.

BP memang bicara langsung dengan Rosneft sebagai perusahaan minyak terbesar di Rusia untuk membeli sahamnya dalam joint venture bermasalah TNK-BP yang bernilai miliaran dolar.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads