Bos PLN: Kabel Murahan & Instalasi Listrik Buruk Pemicu Maraknya Kebakaran

Bos PLN: Kabel Murahan & Instalasi Listrik Buruk Pemicu Maraknya Kebakaran

- detikFinance
Senin, 27 Agu 2012 11:37 WIB
Jakarta - Direktur Utama PT PLN (persero) Nur Pamudji menyatakan kebakaran yang sering terjadi beberapa hari terakhir ini dikarenakan banyak rumah memiliki instalansi listrik yang buruk dan penggunaan kabel yang berharga murah.

"Kebakaran yang terjadi akibat listrik bukan karena konsleting, tetapi dikarenakan buruknya instalansi listrik di rumah, seperti penggunaan kabel yang berharga murah dan tidak sesuai dengan kapasitas," kata Nur ketika ditemui usahai Halal Bihalal di Kantor PLN Pusat, Senin (27/8/2012).

Menurut Nur, masyarakat di Indonesia sering memilih kabel listrik berharga murah dan yang penting nyala. padahal jika ini dibiarkan bisa sangat beresiko salah satunya menyebabkan rumah terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh, banyak orang menggunakan kabel kecil-kecil yang kapasitasnya hanya 100 watt, sementara kabel tersebut digunakan untuk AC (air conditioner) yang kapasitasnya 300 watt, akibatnya kabel tidak kuat, panas dan meleleh dan terbakar, jika berada dekat dengan benda yang mudah terbakar, ya akibatnya makin membesar ya terjadilah banyak kejadian rumah terbakar yang banyak dibilang karena konsleting listrik. padahal bukan," ungkap Nur.

Untuk itu dia meminta agar masyarakat sadar akan hal tersebut, dengan tidak membeli dan menggunakan kabel atau produk kelistrikan yang berkualitas jelek, dan lebih memilih menggunakan kabel yang berkualitas baik seperti memiliki standar nasional Indonesia (SNI).

"Apalagi dengan kondisi banyaknya pemukiman yang semeraut dan instalansi listriknya buruk maka akan menambah parah terjadinya kebakaran. bisa dilihatkan kejadian kebakaran banyak terjadi di pemukiman padat penduduk yang instansi listriknya buruk, kan mana ada kebaran yang terjadi di perumahan BTN, perumahan-perumahan sederhana, karena disana diatur baik dan instansi listriknya bagus," tandasnya.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads