"Para ahli-ahli dan ilmuan energi di Eropa itu masih geleng-geleng lihat besarnya subsidi energi termasuk BBM. Karena mereka tahu Indonesia minyaknya sedikit, tidak juga negara kaya, tapi beri subsidi minyak besar sekali, mereka geleng-geleng," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (5/9/2012).
Diungkapkan Rudi, di negara-negara Eropa justru tidak memberikan subsidi BBM kepada rakyatnya, contoh di Norwegia, harga BBM di sana jika dikurskan dengan rupiah Rp 24.000 per liternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandingkan dengan Indonesia, harga bensin premium Rp 4.500 per liter, besaran subsidi hampir Rp 4.500 per liter.
"Harga asli premium kan sekitar Rp 9.000-Rp 10.000 per liter, namun pemerintah jual Rp 4.500 per liter. Artinya pemerintah subsidi sekitar Rp 4.500 per liter," ucapnya.
Besaran subsidi yang mencapai Rp 300 triliun tentunya dana yang sangat besar. Menurut Rudi, daripada dibakar habis untuk kendaraan, alangkah baiknya jika sebagian subsidi tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur energi lainnya yang lebih bersih dan terbarukan.
(rrd/dnl)