Selama Harganya Murah, Penyelundupan BBM Subsidi Bakal Terus Terjadi

Selama Harganya Murah, Penyelundupan BBM Subsidi Bakal Terus Terjadi

- detikFinance
Senin, 10 Des 2012 14:24 WIB
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan BBM subsidi sepanjang 2012 senilai Rp 200 miliar.

"BPH sepanjang 2012 berhasil menggagalkan upaya penyelundupan BBM subsidi sebanyak 551 kasus dengan total jumlah BBM subsidi yang berhasil diselamatkan sebanyak 1,7 juta KL," ucap Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng di Kantor BPH Migas, Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (10/12/2012).

Dikatakan Andy, 551 kasus itu yang berhasil ditangani BPH Migas, sementara dari pihak kepolisian ada sendiri dan jumlahnya juga sangat banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu dari BPH Migas saja, dari kepolisian ada sendiri, 1,7 juta KL itu nilai rupiahnya mencapai Rp 200 miliar," kata Andy.

Kasus penyelundupan BBM subsidi paling besar banyak terjadi di Kalimantan karena merupakan daerah industri perkebunan dan pertambangan.

"Tapi bukan berarti di Jakarta atau kota-kota besar tidak terjadi penyelundupan, di Jakarta kemarin di Ciputat kita tangkap truk pengangkut pupuk di mana di bawah tangki berisi BBM subsidi di atasnya ditutupi pupuk, jadi seolah-olah truk tersebut hanya mengangkut pupuk padahal di bawahnya ngangkut BBM subsidi yang mau diselundupkannya," ungkap Andy.

Maraknya, penyelundupan BBM subsidi ini ujar Andy dikarenakan disparitas harga yang terlampau lebar antara BBM subsidi dengan BBM Non subsidi.

"Selama disparitas harganya tinggi sekali, maka orang akan terus melakukan spekulasi, untungnya besar, BBM subsidi Rp 4.500 sementara BBM non subsidinya Rp 9.000 lebih per liter," tandas Andy.

(rrd/dnl)

Hide Ads