Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-down great atau diturunkan kualitasnya," ungkapnya.
Seperti diketahui tahun ini jatah BBM subsidi sebesar 46,01 juta kiloliter(KL). Berdasarkan realisasi penyaluran BBM subsidi yang dicatat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dari 1 Januari-31 Maret 2013 untuk premium sebesar 7 juta KL, solar sebesar 3,7 juta KL, minyak tanah sebesar 276.359 KL atau total mencapai 11 juta KL.
Sebelumnya, pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga mengakui bensin premium yang dijual di SPBU merupakan bensin jenis premix.
Pemerintah pernah menyatakan harga bensin keekonomian bensin premium adalah Rp 9.000/liter. Tapi ternyata bensin tersebut bukan premium, melainkan premix 90.
(rrd/dnl)