"Arus laut Jawa-Bali yang sangat kencang membuat pemasangan kabel tidak bisa dilakukan," ujar Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang ketika ditemui di Hotel Dharmawangsa usai Pelantikan Pengurus Asosiasi Tenaga Air Indonesia (ATAINDO), Jakarta, Senin (13/5/2013).
Dikatakan Nasri, akibat arus laut yang kencang ini, proyek yang seharusnya selesai pada akhir tahun lalu tidak bisa selesai."Seharusnya awal tahun ini selesai, tapi sampai sekarang kabel belum berhasil terpasang, Januari lalu pernah kita lakukan pemasangan, namun karena arus yang kencang di atas 8 knot begitu kita tarik kabelnya langsung putus," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini harus selesai, kita tunggu Juni ini ketika arus laut turun di bawah 5 knot, jadi paling lambat Juli satu sirkuit kapastas 100 MW bisa terpasang, 1 sirkuit 100 MW yang kedua tahun ini terpasang," tandasnya.
Sebelumnya, kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, akibat proyek ini molor dari target, konsumsi BBM PLN yang ditargetkan 5,6 juta kiloliter (KL) dperkirakan akan membengkak sampai ke 6 juta KL.
Hal ini tentunya berimplikasi pada subsidi listrik yang dianggarkan negara. Saat ini pemerintah masih menghitung berapa potensi pembengkakan subsidi listrik di 2013.
(rrd/dnl)