Indonesia Bagai Timur Tengahnya Minyak Nabati

Indonesia Bagai Timur Tengahnya Minyak Nabati

- detikFinance
Senin, 16 Sep 2013 12:15 WIB
Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Kawasan Timur Tengah terkenal dengan cadangan minyak bumi yang sangat banyak. Indonesia memiliki cadangan minyak yang banyak setara Timur Tengah, namun bukan minyak bumi melainkan minyak nabati (Bahan Bakar Nabati).

"Indonesia itu seperti Timur Tengah, mempunyai potensi minyak sangat banyak tapi bukan minyak bumi melainkan minyak nabati," ujar Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (16/9/2013).

Unggul mengatakan, Indonesia menjadi negara paling besar produksi minyak nabati alias Crude Palm Oil (minyak sawit) di dunia. "Produksi kita mencapai 23 juta ton CPO, produksi kita paling terbesar di dunia, setelah itu ada Malaysia," ungkap Unggul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain CPO, Indonesia juga merupakan produsen minyak kelapa terbesar ketiga setelah dunia. "Setelah Vietnam dan Filipina, kita terbesar ketiga produksi minyak kelapa di dunia," katanya.

Sampai saat ini tanaman sawit merupakan tanaman paling banyak menghasilkan minyak nabati. "Ada minyak kacang, kedelai, jagung dan lainnya, tapi nomor satu sawit kedua kelapa yang merupakan tanaman penghasil minyak nabati paling banyak," ucap Unggul.

Jadi tidak heran kenapa saat ini Indonesia dikatakan sebagai Timur Tengahnya atau Arab Saudi. "Nomor 1 produksi CPO di dunia, nomor 3 produksi minyak kepala di dunia, makanya Indonesia itu seperti Arab Saudi penghasil minyak, minyak nabati," tambahnya.

Namun yang perlu menjadi perhatian kata Unggul, pada 2009 sejak adanya mandatori penggunaan BBN pada solar realisasinya masih sangat kecil.

"Di 2009, mandatori biodiesel mencapai 775,941 kiloliter (KL), namun realisasinya hanya 119.348 kiloliter atau hanya 15,38%. Di 2010 mandatorinya 1,076 jta KL, namun realisasinya 223,041 KL atau hanyya 20,73%. Sedangkan untuk tahun 2012 mandatorinya 1,4 juta KL tapi realisasinya 669.000 KL atau hanya 47,8%," kata Unggul.

(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads