"Sudah lebih 80% cadangannya (Blok Mahakam) sudah terproduksi," kata Vice President Human Resources Total E&P Indonesie Arividya Novianto ditemui dalam acara Improved Gas Recovery Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Novianto mengungkapkan, Blok Mahakam yang terdiri dari beberapa lapangan minyak dan gas di dalamnya sudah berstatus tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat menarik keluar gas yang ada di dalam, pihaknya menerapkan beberapa macam teknologi salah satunya dengan teknologi injeksi.
"Dengan teknologi injeksi tersebut, yang foam-nya sejenis sabun dimasukkan ke dalam sumur sehingga membuat air yang ada di dalam sumur jadi lebih ringan dan berbentuk foam atau busa, sehingga gasnya bisa keluar," ujarnya.
Sumur-sumur di Total saat ini tiap waktu produksinya terus turun, agar produksi gas dari blok yang memiliki produksi gas terbesar di Indonesia mencapai 1.700 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pihaknya mengeluarkan dana tahun ini mencapai US$ 2,4 miliar.
"Dari US$ 2,4 miliar tersebut, US$ 1,2 miliar untuk pengeboran sumur, US$ 200-300 juta untuk pemeliharaan sumur-sumur yang ada melalui teknologi-teknologi seperti injeksi tadi," ungkapnya.
(rrd/dnl)