Pengamat Energi Darmawan Prasodjo mengungkapkan salah satu yang membuat Petronas sangat kuat, karena negaranya Malaysia memberikan dana besar untuk berinvestasi.
"Setiap keuntungan dari produksi minyak yang dilakukan Petronas, sebanyak 70% dikembalikan kembali ke Petronas, negara hanya dapat 30% saja. Tujuh puluh persen keuntungan tersebut digunakan kembali oleh Petronas untuk eksplorasi mencari cadangan minyak baru, akusisi blok minyak di luar negeri," ungkap Darmawan dalam diskusi Pertamina Energy Outlock 2014, di Ritz Carlton-Pacific Place, Jakarta, Senin (16/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan, 95% itu diberikan ke negara hanya 35% diberikan kembali ke pertamina untuk investasi dan sebagainya.
"Pertamina hanya dapat 5% itupun dikenakan pajak sehingga yang didapat Pertamina hanya mencapai 3%, dana 3% itu dibuat macam-macam oleh Pertamina sehingga untuk investasi lagi mencari cadangan minyak baru hanya mempunyai dana yang sedikit. Sedangkan sebagian pendapatan sektor minyak dan gas bumi dimasukkan semua ke APBN," ungkapnya.
Sehingga jika dilihat belanja modal untuk investasi di sektor hulu migas Pertamina jauh tertinggal dengan Petronas dalam 5-10 tahun tertakhir.
"Lima sampai sepuluh tahun terakhir capital expenditure (capex/belanja modal) Pertamina hanya mencapai US$ 10 miliar per tahun, sementara Petronas mencapai US$ 96 miliar per tahun, bahkan PTT Thailand capex-nya mencapai US$ 100 miliar," tandasnya.
(rrd/ang)