Murti mengatakan, di daerahnya sulit sekali mencari produk elpiji 12 kg, apalagi 3 kg. Padahal dalam seminggu ia bisa menghabiskan tiga tabung elpiji 12 kg untuk bisnis kateringnya.
"12 kg sudah tidak ada di daerah saya, apalagi 3 kg," kata Murti di agen gas elpiji di Jalan Barito, Semarang, Jumat (3/1/2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mau bagaimana lagi, kami menyesuaikan, ini buat perjalanan beli gas saja sudah keluar uang," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah, Dede Indra Permana Sudiro. Ia mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg dari sekitar Rp 85 ribu menjadi Rp 130 ribu sangat memberatkan pengusaha yang memanfaatkan elpiji 12 kg.
"Bagi rekan-rekan pengusaha yang usahanya memanfaatkan gas elpiji untuk produksi usahanya, kenaikan itu cukup memberatkan. Dan kami yakini, untuk mensiasati agar usaha tidak merugi akibat kenaikan tersebut, rekan-rekan pengusaha akan menghitung ulang biaya produksi dan harga jual barang di pasaran," ujar Dede.
Dede berharap pemerintah meninjau ulang kenaikan harga gas elpiji 12 kg yang diputuskan PT. Pertamina. Jika kebijakan menaikkan harga memang harus diambil, sebaiknya dilakukan bertahap.
"Pemerintah harus meninjau ulang Kenaikan harga gas elpiji yang sudah ditetapkan PT Pertamina. Jika kenaikan harga harus diambil, tingkat kenaikan tidak secara frontal langsung tinggi, melainkan secara bertahap," tegasnya.
Sementara itu, kenaikan harga gas elpiji 12 kg juga dikhawatirkan menyebabkan migrasi pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg. Oleh sebab itu guna melakukan antisipasi adanya lonjakan pembelian di agen-agen gas sekitar Semarang Utara dan Semarang Timur. Koramil 03 yang dipimpin Danramil, Kapten Arh Sujono melakukan pengawasan.
"Karena mereka yang kesulitan mencari di pengecer larinya ke agen-agen langsung. Tapi di sini aman, kecurangan seperti penyuntikan gas 3 kg ke tabung 12 kg juga tidak ditemukan," kata Sujono di agen gas elpiji di Barito.
Sementara itu, Asisten Manajer External Relation Marketing PT Pertamina Region VII Jawa Tengah-DIY, Robert MV Dumatubun mengatakan kenaikan harga elpiji 12 Kgtersebut harusnya tidak berdampak pada ketersediaan gas elpiji 3 Kg. Selain itu pihaknya juga melakukan antisipasi agar tidak terjadi migrasi pengguna elipiji 12 kg ke elpiji 3kg.
"Antisipasi migrasi 12 kilogram ke 3 kilogram dengan meminta agen elpiji 3 kilogram mendata pelangganya. Sebenarnya elpiji 12 kilogram itu kan untuk yang menengah ke atas, jadi janganlah yang menengah ke atas berpindah ke 3 kilogram untuk menengah ke bawah," tutur Robert.
(alg/hen)