"Selat Malaka itu banyak kapal-kapal melintas, tentu banyak beli minyak solar atau MFO untuk bahan bakarnya," ucap Senior Marketing and Distribution PT Pertamina, Suhartoko, ditemui di Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (13/2/2014).
Sangking sibuknya perairan di Selat Malaka, penjualan MFO dalam setahun mencapai 42 juta kilo liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhartoko menambahkan, untuk mengurang dominasi Singapura di Selat Malaka, Pertamina memperbesar kapasitas terminal timbun BBM di Pulau Sambu.
"Sambu inikan strategis, tapi kapasitasnya kecil, ini sekarang kita tingkatkan dari 150.000 kilo liter menjadi 300.000 kilo liter, sampai 2016 diharapkan kapasitasnya bertambah menjadi 800.000 kilo liter," katanya.
(rrd/ang)











































